Isnin, 16 September 2013

Tanpa Judul

Bingun harus memulai cerita ini dari manaナ yang  jelas ketika kita yakin akan sebuah angin di depan tentunya kita siap dan yakin untuk menghadapinya. Kekurangan atau keterbatasanlah yang pastinya menghalangi kita. Semua itu menuntut kita untuk belajar dewasa dan tetap kokoh di jalannya.

Kisah yang terjadi memang begitu cepat dan singkat, ketika perkenalan antara kau dan aku menjadi satu, tiba-tiba sebuah angin menerjang dengan begitu cepat. Akan tetapi ketika mereka menebar angin kepada kita, lihat suatu saat nanti kita sendiri yang akan menebar badai kepada mereka. Ujian ini amatlah sulit untuk dilewati sulit untuk diakhiri, tapi apa boleh buat inilah yang terjadi.

Kelelahan yang datang menjadikanmu menyerah akan sebuah keyakinan. Ingat itu sebabnya orang Indonesia sering kalah. Ketika kegagalan datang mereka menyerah, tapi dengan keyakinan dan percaya jika semua itu akan menemukan titik terang serta menuai hasil maksimal.

Untuk kamu Jelekナ. Jika kamu yakin dan percaya tolong janganlan menyerah. Pertahankan apa yang menjadi hak kamuナaku tau kau bingung apa yang harus kamu lakukan.

Mungkin cerita ini diibaratkan sinetron. disaat kamu mulai menemukan hal baru disaat itu pula hambatanmu muncul. Disisi lain kau tak ingin mengecewakan orang tuamu, disisi lain pula bathinmu tersiksa.

Beberapa hari berlalu, alur cerita ini masih tetap sama seperti hari biasanya. Suatu saat nanti kau akan mengerti akan sebuah kesabaran dan berbuah hasil maksimal. Ingat disini aku berusaha dengan apa yang seharusnya aku lakukan.

Ini ceritaku bukanlah sebauh rekayasa, ini kisahku sesuai keadaan yang saat ini aku alami. 

Saat masalah ini terus berlarut, hari demi hari telah dilwati, dan hampir tiga minggu lebih masalah ini belum menemui titik terang... malah kisruhpun semakin membengkak ketika disisi lain sidia merasa dicuekin dengan pihak keluarganya serta dalam keadaan tertekan tak banyak yang dapat dia lakukan hanya menangis dan menangis... 
Ketika dia sedang berusaha sendirian disini aku terdiam  membisu dan tidak dapat berbuat apa-apa seketika disisi lain banyak orang membenciku hanyalah sepi yang kurasa serta memikirkan bagaimana caranya agar masalah ini dapat kuakhiri... apakah harus aku yang mengalah demi dia yang tidak semestinya di musuhi oleh keluarganya... atau aku harus maju dengan resiko tinggi???

Saat ini dan malam ini hanya sepi yang kurasa serta membayangkan ketika malam itu tawa canda kita lewati bersama semua harus musnah dengan seketika. Tersenyum dalam luka yang kurasa bukanlah sebuah sandiwara semata. Mungkin kisah ataupun cerita ini seperti sebuah sinetron. Tapi....inilah kenyataan.

Aku dan dia kini menjadi seperti tawanan, selalu diawasi, bahkan gerak-gerik kamipun terlacak oleh sebuah kambing dimana kambing itu rela disuruh kesana-sini dan tak memperdulikan nasib seseorang yang dibenci keluarganya akibat masalah ini.

Lantas apakah kini anda rela disebut sebuah kambing conge ataupun sebuah binatang piaraan yang disuruh baik ataupun jahat oleh majikannya.

Pikirkan sejenak dan bayangkan! Lantas apakah ada untungnya buat anda ketika melihat gerak-gerik seseorang dan melaporkannya kepada majikan anda... apakah imbalan anda ketika memberikan informasi itu?

Mungkin anda tertawa dalam luka sahabatmu sendiri... tapi ingat ketika anda terluka...jangan harap anda akan mendapatkan bantuan sahabat anda yang dulu pernah anda lukai...

Sadarlah segera...sebelum semua menjadi boomerang untuk anda sendiri... ini bukanlah ancaman tapi ini adalah sebuah teguran serta kritikan bagi anda..

Api...ketika dia menyala kecil dia tak akan merusak...tapi ketika api itu mulai meleleh dan mendekati sebuah bahan yang mudah terbakar...api itu dengan sendirinya akan memakan yang mendekatinya.

Tiga minggu berlalu... disini kita masih belum menemui titik terang... semua masih terlihat gelap, semua masih terasa samar. Keyakinanlah yang masih sanggup untuk menguatkan kita sampai kini kita masih dapat bersama. Cobaanpun silih berganti. Apakah kita merasa menyerah?. Apakah kita sudah tak sanggup menghadapi masalah itu?
Justru kita akan lebih kuat dengan banyak masalah yang datang kepada kita berdua. 

Ini semua bukanlah lagi kita sebut cobaan...ini semua melainkan sebuah hikmah untuk kita berdua.. larangan keluargamu bahkan mereka dengan lantang untuk mencoba memisahkan kita berdua dengan cara merampas segala alat komunikasimu. Dengan lantang pula kau pintar kau mampu berpikir meski dalam keadaan seperti itu... 

Ceritaku belumlah cukup sampai disini. Ini hanyalah gambaran kecil ini adalah coretan cerita antara aku dan kau. 

Menoreh kebelakang dengan menyatukan isi cerita diatas aku cukup sadar ketika di lain pihak banyak yang menentang dengan hubungan kita. Disini aku hanyalah sebuah kerikil diatas hamparan mutiara, anak kampung yang sedang bermimpi indah di siang bolong, dan angin lalu yang suatu saat mudah menghilang.

Aku cukup sadar kok... dia tak pantas untukku dia itu lebih dari istimewa yang tak pantas untukku, dia itu seharusnya mendapatkan yang lebih dariku.

?
Ujian silih berganti hari demi hari pun telah dilewati. Kini di 18 April 2013 kaupun memilih untuk menyerah, kaupun memilih untuk tetap bersamanya. Disaat aku mulai kuat untuk menjalani ini semua denganmu, dengan tiba-tiba kau ucapa kata menyerah.

Bahkan mungkin dalam jangka waktu satu jam saja kau langsung berpaling dan memilih untuk tetap bersamanya.

Kini akupun tertunduk lesu tak berdaya, ketika bibir,  hati dan pikiran tak lagi mampu untuk bersatu. Hanyalah air mata yang sanggup untuk mewakilinya. Semua pupus, semua musnah ketika kau akhiri hubungan ini.

Malam semakin larut dan waktupun terasa begitu cepat, ingin aku rasanya berhenti di waktu kita dapat bersama saling bercanda, tertawa bahkan aku ingin kembali memegang tanganmu itu dan berkata "aku sayang kamu jelek"  aku tak ingin kita berpisah, izinkanlah aku orang yang terakhir mencintaimu dan izinkanlah aku membahagiakanmu dengan kekuranganku ini.

Tapi apa boleh buat, tuhan berkehendak lain. Kini aku dan kamu bukanlah lagi menjadi sepasang kekasih yang saling mencintai, menyayangi dan dapat melengkapi kekurangan kita masing-masing.

Mungkin kau bukanlah tulang rusukku yang dulu hilang. Kini aku harus mencari dimana letak tulang rusukku yang sebenarnya.

Aku cukup senang menjalani kisah kita meski Cuma dua hari kita merasakan keceriaan yang sesungguhnya. 

Hampir lebih dari dua minggu kita merasakan sebuah masalah ini dan tak dapat menemuni titik terang. Sehingga perpisahanlah yang tercipa antara aku dan kau.

Beberapa hari berlalu waktu terasa cepat bergulir. Jujur disini aku masih mengharapmu untuk dapat kembali kepadaku.

Siapa yang menyangka bahkan pasti semua orang merasa heran dengan waktu yang begitu cepat. ngat bukan waktu sehari, seminggu bahkan sebulan, Cuma dengan satu jam dia pergi untuk yang lain.
Entah sebab apa dia harus menjadi milik orang lain. Kini akupun tak mengerti jalan pikirannya, yang jelas muncul beberapa pertanyaan : apakah aku tak pantas untuknya, apakah aku hanya hiasannya semata, bahkan mungkin aku hanya batu loncatannya semata?

Sering ku bertanya kepada teman terdekatmu menanyakan keadaan bahkan menanyakan sedang apa dia disana. Meski harapan tidak sesuai kenyataan, aku cukup berterima kasih kepada sahabatmu yang sudi kiranya membantuku untuk dapat memberikan semangat terhadapmu. 
Menoleh sedikit kebelakang, dulu kamu yang terlihat polos dan belum mengerti keadaan sekarang serta teringat ketika dulu kau sering menginap di keponakanmu. Waktu itu aku tak menyangka ketika keponakanmu berkata terhadapku "nanti juga klo sudah besar dia, kamu bakalan suka terhadapnya".

Cuma satu jawaban perkataan keponakanmu itu benar saat ini ketika usiamu bertambah dewasa aku merasakan seperti itu.

Masih bercerita di waktu dulu tepatnya di 01 April 2003 sosok sahabat yang dulu tampan, gagah serta dewasa mengapa dia harus secepat itu pergi. Dia tak pernah menyaksikan adiknya kini tumbuh dewasa.

10 tahun berlalu, 10 tahun pula kau pergi dan takan mungkin pernah kembali. Kawan dulu cita-citamu itu menjadikan dirimu seorang olahragawan, seorang pemain bola yang ternama. Tapi mengapa ketika semua itu hampir kau temukan kau malah pergi, kau pergi tak kembali.

Kau tega, lihat disini mereka masih membutuhkanmu, mereka masih mengharapmu tetap di dunia ini.

Kawan duniamu sekarang t'lah berbeda dengan duniaku kau pasti telah nyenyak dalam tidurmu bahkan 7 bidadaripun kini menemanimu disana.

Tapi ingat kawan, kini cita-citamu yang dulu, diteruskan oleh adikmu sendiri, kini dia sedang dalam proses menjadi seorang yang berguna untuk keluarganya. Banggalah padanya kawan.


PHEP. Dihidupanmu yang abadi mungkin saat ini kau sedang tersenyum melihat warna-warni dunia ini yang penuh dengan kekejaman.

PHEP... tunggulah kami disana, tunggulah kami sehingga kita dapat berkumpul kembali.
?
Cerita-cerita diatas diambil dari sebuah kisah nyata. Tapi tak adil rasanya menceritakan kisah-kisah seorang gadis dan sosok seorang sahabat yang telah lama pergi tanpa kalian tahu kisah si penulis itu sendiri.

Berawal di Pebruari 1992, diatas tikar lusuh seorang bayi mungil turun kedunia tanpa air mata, hari demi hari telah ia lewati pahit, manis hidup telah ia rasakan sehingga dia dapat tumbuh dewasa. Enam tahun jalani hidup bersama keluarga lengkap akan sosok seorang ayah dan ibu.

Kini di 6 tahun pula lah aku harus puas merasakan kasih sayang seorang ayah. Dengan tega sosok ayah mengalkan anaknya demi mengejar ambisinya tersebut.

Sejak 6 tahun pulalah hanya sosok seorang ibu tanpa ditemani seorang ayah yang mampu memberi makan seadanya kepada anaknya. Sungguh luar biasa perjuangan seorang ibu.

Hari demi hari telah ia lewati bersama kami, susah payah dia mencari nafkat demi memberi makan anak-anaknya. Lantas dimanakah sosok seorang ayah yang selama ini menjadi kepala keluarga sekaligus menjadi tulang punggung keluarga.

15 tahun sudah dia pergi dengan rela dia melihat anaknya merasakan kekurangan dalam keluarga. Ingatlah usiamu tidaklah lagi muda, semakin hari semakin tua pula usiamu, Sadarlah segeralah bertaubat sebelum terlambat. Keprihatinanlah yang membuatku menjadi harus lebih dewasa, agar kelak nanti kisah ceritaku tidak seperti yang aku alami saat ini.

Lantas mengapa ketika aku mulai merasakan kenyamanan dan rasa kasih sayang terhadap seseorang, kepedihanlah pula yang harus terus aku alami sampai saat ini.

Apakah aku pantas diperlakukan seperti pecundang?

Disaat ini aku Cuma cukup sadar aku hanyalah seorang pengemis di pinggir jalan yang meminta-minta dengan alasan belum makan. Sehingga orang lain merasa kasihan denganku saat ini.

Begitu pula perjalanan kisahku, mereka menerimaku bukan karena hati mereka terketuk untuk suatu keihklasan dengan rela menerima dan mampu menutupi kekuranganku tapi justru sebaliknya mereka hanyalah membuatku sebuah boneka baru yang lucu tapi ketika mendapat boneka baru, aku mereka buang. Aku hanyalah seorang anak kampung yang berharap mimpi indah, dan yang terakhir aku hanyalah kerikil diatas hamparan kerikil serta angin lalu yang suatu saat mudah menghilang.

Sedikit berpesan terhadap anda yang sedang mengejar bahkan ingin tahu tentang arti cinta.

Dalam cinta, jangan berdusta hanya karena kamu tak ingin dia terluka. Karena ketika dia temukan kebenaran, dia akan lebih menderita.

Lakukan Apa Yang Kalian Bisa, Berusahalah Semaksimal Mungkin Hingga Mendapatkan Hasil Yang Memuaskan.

Tak ada yang sempurna, berhentilah mencarinya. Jika seseorang mengerti dan mencintai kamu apa adanya, kamu dan dia pantas bersama.

Jangan pernah menyesal bertemu seseorang dalam hidup ini, karena setiap orang selalu mengajarimu pelajaran yang penting dalam hidupmu.

Jangan Pernah Ada Kata Menyerah, Sebelum Kita Melakukan Sesuatu Yang Belum Pernah Kita Coba.

Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh.

Lebih Baik Miskin Tapi Pintar, Dari Pada Kaya Tapi B0d0h, Di Dunia Ini Kita Membutuhkan Kepintaran Untuk Hidup.

Terkadang kita merasa tidak berguna di Satu sisi, tetapi ketahuilah bahwa di sisi lainnya engkau sangat berharga dan dibutuhkan.

Teman bisa membuatmu tertawa, sahabat bisa membuatmu bergembira, namun yang tulus mencintailah yang mampu membuatmu hidup.

Jangan mengingat kebaikan yang pernah kamu lakukan, tapi ingatlah kebaikan yang orang lain lakukan kepadamu.

Setiap orang mempunyai makna cinta yang tersendiri. Ada yang kata, cinta itu menyakitkan dan jangan kau hampirinya. Tetapi, ada juga yang kata, cinta itu mengasyikkan sehingga kau akan terbawa-bawa dengan ombak asmaranya. Dan ada juga yang kata, cinta itu indah dan tiada ungkapan yang dapat menyatakan maksud cinta yang sebenar.

Bagi yang mengatakan bahawa cinta itu menyakitkan, ianya memang benar. Walau sepadan mana pun sepasang kekasih itu, akan ada juga masalah yang timbul. Ianya boleh diibaratkan, langit tak semestinya sentiasa cerah. Dalam berkapel ini, kita memang tidak boleh lari dari masalah. Bahkan, kita sendiri yang perlu menghadapinya dan juga menyelesaikan masalah tersebut.

Kesakitan cinta ini makin terasa ngilunya apabila sebuah pasangan itu hancur musnah. Apa yang dijanjikan selama ini, menjadi dusta belaka. Ketika baru sahaja clash, semuanya menjadi tak kena. Semuanya dipersalahkan. Itu tak betul, ini tak betul. Terasa diri ini dihimpit oleh sebuah keretapi dan tiada siapa yang ingin menolong.

Jadi, sekiranya anda ingin bercinta dengan seseorang, ingatlah. Cinta ini tak semuanya indah. Dan anda perlu bersedia untuk menghadapi sebarang kemungkinan yang berlaku. Yang pasti, dalam percintaan akan ada pasang surutnya perhubungan. Cuma kita tidak tahu, bila ia akan berlaku. Mungkin hari ini, esok, lusa dan bila-bila masa.

?
Cerita diatas sebagain dari kisah perjalanan seorang yang dapat mengambil hikmah dari kejadian-kejadian yang telah dialaminya.

Ketika semu berujung pahit, dia mampu untuk tetap tersenyum sekalipun hati dan pikirannya terluka.

Dan kini semua itu harus diakhiri dengan perpisahan.

SELAMAT TINGGAL





TAMAT

Ferdian