Isnin, 25 Februari 2013

PERUBAHAN BIDANG KEHIDUPAN MASYARAKAT INDONESIA AKIBAT PENGARUH BARAT


BAB I
PENDAHULUAN


Secara bahasa kata imperialisme yang berasal dari kata”imperare” yang artinya suatu negara untuk menguasai negara lain demi kepentingan ekonomi, politik dan budaya agar mencapai kemakmuran dan kesejahteraan bagi negaranya. Dari situ kemudian berkembang istilah imperator yaitu sebutan untuk orang yang berkuasa atas suatu wilayah. Sedangkan wilayah kekuasaanya kemudian disebut dengan  imperium.
Pengertian imperialisme secara umum adalah tindakan suatu negara atau bangsa yang ingin menaklukan bangsa lain dengan tujuan untuk menguasai daerah tersebut agar dapat menunjuk aspek kehidupan dari negara penakluk tersebut. Imperialisme biasanya dilakukan oleh negara atau bangsa yang memiliki kekuatan militer yang kuat serta memiliki persenjataan yang kuat pula sehingga mudah melakukan penaklukan. Biasanya negara-negara tersebut yang sudah mengalami kemajuan dalam berbagai bidang kehidupan, misalnua spanyol, inggris, belanda, prancis, dan lain sebagainya.
Kolonialisme secara bahasa berasal dari kata colunus yang dapat diartikan sebagai suatu tindakan untuk menguasai daerah tertentu. Kolonialisme menjadi negara yang ditaklukan menjadi negara koloni yaitu negara yang harus tunduk dibawah kekuasaan negara kolonial. Dalam kolonialisasi negara koloni hanya menhadi suatu negara yang harus mau mengikuti apa yang diperintahkan oleh negara kolonial dengan menggunakan cara kekerasan.
Faktor mendorong di bentuknya VOC adalah setelah Cornelis de Houtman sampai di banten tahun 1596. Selanjutnya  pada tahun 1598 compagnie Van Verre di belanda memberangkatkan 8 kapal di bawah pimpinan Van Nock dan Warwijk yang membutuhkan waktu 7 bulan sampai di banten keberhasilan pelayaran tersebut mendorong keinginan berbagai perusahaan di belanda untuk memberangkatkan kapalnya ke Indonesia ada 14 perusahaan yang telah memberangkatkan 62 kapal.
Dalam perkenbangan selanjutnya, keberadaan VOC di Indonesia tidak hanya tumbuh sebagai kongsi dagang, namun juga menjadi kekuatan politik yang banyak mempengaruhi perkembangan kekuasaan di Indonesia. Kepemimpinan VOC dipegang oleh dewan beranggotakan 17 0rang berkedudukan di Amsterdam. Oleh pemerintah belanda, VOC diberi oktroi (hak-hak istimewa) sebagai berikut.







BAB II
PERUBAHAN BIDANG KEHIDUPAN MASYARAKAT
INDONESIA AKIBAT PENGARUH BARAT


1.      Pengertian Imperialisme dan kolonialisme
Secara bahasa kata imperialisme yang berasal dari kata”imperare” yang artinya suatu negara untuk menguasai negara lain demi kepentingan ekonomi, politik dan budaya agar mencapai kemakmuran dan kesejahteraan bagi negaranya. Dari situ kemudian berkembang istilah imperator yaitu sebutan untuk orang yang berkuasa atas suatu wilayah. Sedangkan wilayah kekuasaanya kemudian disebut dengan  imperium.
  Pengertian imperialisme secara umum adalah tindakan suatu negara atau bangsa yang ingin menaklukan bangsa lain dengan tujuan untuk menguasai daerah tersebut agar dapat menunjuk aspek kehidupan dari negara penakluk tersebut. Imperialisme biasanya dilakukan oleh negara atau bangsa yang memiliki kekuatan militer yang kuat serta memiliki persenjataan yang kuat pula sehingga mudah melakukan penaklukan. Biasanya negara-negara tersebut yang sudah mengalami kemajuan dalam berbagai bidang kehidupan, misalnua spanyol, inggris, belanda, prancis, dan lain sebagainya.
  Kolonialisme secara bahasa berasal dari kata colunus yang dapat diartikan sebagai suatu tindakan untuk menguasai daerah tertentu. Kolonialisme menjadi negara yang ditaklukan menjadi negara koloni yaitu negara yang harus tunduk dibawah kekuasaan negara kolonial. Dalam kolonialisasi negara koloni hanya menhadi suatu negara yang harus mau mengikuti apa yang diperintahkan oleh negara kolonial dengan menggunakan cara kekerasan.

2.      Kedatangan Bangsa Eropa
·         Perang salib terjadi karena kota Konstantinopel dikuasai Turki.
·         Dampak perang salib :
o   munculnya ilmu pengetahuan dan tata cara kehidupan orang Asia di kalangan Eropa
o   terputusnya hubungan dagang Eropa dengan dunia timur,sehingga Eropa kekurangan
rempah-rempah
o   muncul pusat-pusat perdagangan di Eropa seperti di Geneva dan Venesia
o   Karena Eropa kekurangan rempah-rempah maka mereka berusaha mencari sumber rempah-rempah.
o   Bangsa Eropa yang pertama kali mencari daerah penghasil rempah-rempah : Portugis.
o   Bartolomeus Diaz : Afrika Selatan (Tanjung Topan,kemudian diganti menjadi Tanjung Harapan)
o   Vasco da Gamma : Calcuta,India. Membawa rempah-rempah dari India
o   Alfonso d'Burquorque : Malaka (pusat perdagangan). Bertemu pedagang-pedagang Cina,Arab,India dan Indonesia
o   Portugis tahun 1511 menguasai Malaka, karena Malaka adalah pusat perdagangan hasil bumi.  Setelah  menguasai Malaka, Portugis mengirim kapal ke Maluku. Tujuan semula berdagang tapi kemudian mengadakan kegiatan politik dan menyiarkan agama.

Bangsa Barat ke dua : Spanyol
Christophorus Columbus
Ia berlayar mengarungi Samudera Atlantik dan menemukan benua baru yang disebut Amerika.  Karena mengira sudah sampai India,penduduk asli benua Amerika disebut Indian.
                                                         
Fernando de Magelhaens dan Juan de Sebastian del Cario
Mencari sumber rempah-rempah dengan berlayar ke arah Barat. Setelah 2 tahun menyusuri  Amerika Selatan mereka diterima dengan baik di Philipina pada tahun 1521,lalu mereka mendarat di Maluku.  Dalam pelayaran ini sebuah kapal Spanyol berhasil kembali ke Spanyol.  Orang Spanyol yakin bahwa mereka berhasil mengelilingi bumi dan memperkuat keyakinan bahwa  bumi bulat.

Usaha Portugis dalam mengambil keuntungan dari kedatangannya ke Indonesia :
Portugis menguasai Malaka
Portugis mengambil keuntungan dari perselisihan dan persaingan daerah untuk memperkuat
kedudukannya
Contoh : 1. Hitu bersengketa dengan Seram. Pertugis membantu Hitu.
             2. Ternate bersaing dengan Tidore. Portugis memihak Ternate. Sebagai imbalan
                Portugis mendapat ijin monopoli rempah-  rempah
Portugis melaksanakan monopoli perdagangan rempah-rempah.
Cara : perbentengan monopoli rempah
Portugis gagal menguasai daerah rempah-rempah di Aceh,Jawa,dan di Maluku. Di Maluku rasa tidak  senang terhadap Portugis semakin meningkat karena Portugis memaksakan agama.  Ternate dan Tidore menganggap bahwa menerima kekuasaan asing merugikan. Portugis merasa lebih aman jika rakyat seagama dengan mereka. Maka Portugis mengalihkan kegiatannya ke Nusa Tenggara dan Timor.

3.      Masa pendudukan bangsa barat dan pengaruhnya bagi kehidupan bangsa Indonesia
A.    Masa pendudukan VOC
Faktor mendorong di bentuknya VOC adalah setelah Cornelis de Houtman sampai di banten tahun 1596. Selanjutnya  pada tahun 1598 compagnie Van Verre di belanda memberangkatkan 8 kapal di bawah pimpinan Van Nock dan Warwijk yang membutuhkan waktu 7 bulan sampai di banten keberhasilan pelayaran tersebut mendorong keinginan berbagai perusahaan di belanda untuk memberangkatkan kapalnya ke Indonesia ada 14 perusahaan yang telah memberangkatkan 62 kapal.
Dalam perkenbangan selanjutnya, keberadaan VOC di Indonesia tidak hanya tumbuh sebagai kongsi dagang, namun juga menjadi kekuatan politik yang banyak mempengaruhi perkembangan kekuasaan di Indonesia. Kepemimpinan VOC dipegang oleh dewan beranggotakan 17 0rang berkedudukan di Amsterdam. Oleh pemerintah belanda, VOC diberi oktroi (hak-hak istimewa) sebagai berikut.
1.       Dianggap sebagai wakil pemerintah belanda di asia
2.       Monopoli perdangangan
3.       Mencetak dan mengerdarkan uang
4.       Mengadakan perjanjian
5.       Menaklukan perang dengan Negara lain
6.       Menjalankan kekuasaan kehakiman
7.       Pemungutan pajak
8.       Memiliki angkatan perang sendiri
9.       Mengadakan pemerintahan sendiri

VOC mengeluarkan kebijakan antara lain :
1.      Pelayaran Hongi, yaitu misi pelayaran belanda untuk mengawasi dan menangkap para pedagang pribumi yang berusaha menjual rampah-rempah kepada pedagang asing lain selain belanda.
2.      Ekstirpasi, yaitu usaha penebangan tanaman rempah-rempah yang diangap over produksi sehingga harganya tetap stabil.
3.      Contingenten, yaitu kewajiban bagi rakyat untuk membayar pajak yang berupa hasil bumi.
4.      Verplichte leverantien, yaitu perjanjian kepada raja-raja setempat terutama yang kalah perang wajib menyerahkan hasil bumi yang di butuhkan VOC dengan harga yang ditetapkan VOC.

B.     Pemerintahan Hindia belanda
Situasi di eropa membawa perubahan pemerintahan hindia belanda. Tentara prancis pada tahun 1795 menyerbu belanda, sehingga pangeran willem V melarikan diri ke inggris. Kerajaan belanda (holand) selanjutnya di pimpin oleh luis napoleon, adik napoleon Bonaparte, kaisar prancis.
Pada masa pemerintahan Hindia belanda Indonesia di pimpin oleh H.W. Deandels yang berkuasa pada tahun 1808 sampai 1811. Adapun yang di lakukan deandels semasa menjabat menjadi pimpinan pada pemerintahan hindia belanda adalah sebagai berikut :
·         Bidang pertanian
A.    Menambah jumlah prajurit menjadi 18.000 yang sebagaian besar dari suku-suku bangsa di Indonesia (pribumi) .
B.     Membangun benteng di beberapa kota dam pusat pertahanannya di kali jati, bandung.

Bidang keuangan
A.              Mengeluarkan mata uang kertas
B.               Menjual tanah produktif milik rakyat pada swasta sehingga muncul tanah swasta (partikelir) yang banyak di miliki orang cina, arab, belanda

Bidang Pemerintahan
A.              Membentuk sekertariat Negara untuk membereskan administrasi Negara
B.               Pulau jawa di bagi menjadi 8 wilayah Sisi negatif pemerintah deandels adalah membiarkan terus praktik perbudakan serta hubungan dengan raja-raja yang buruk , sehingga menimbulkan perlawanan.
C.               Kekuasaan inggris di Indonesia
Pemerintah Inggris mulai menguasai Indonesia sejak tahun 1811 pemerintah Inggris mengangkat Thomas Stamford Raffles (TSR) sebagai Gubernur Jenderal di Indonesia. Ketika TSR berkuasa sejak 17 September 1811, ia telah menempuh beberapa langkah yang dipertimbangkan, baik di bidang ekonomi, social, dan budaya. Penyerahan kembali wilayah Indonesia yang dikuasai Inggris dilaksanakan pada tahun 1816 dalam suatu penandatanganan perjanjian. Pemerintah Inggris diwakili oleh John Fendall, sedangkan pihak dari Belanda diwakili oleh Van Der Cappelen. Sejak tahun 1816, berakhirlah kekuasaan Inggris di Indonesia.
D.              Sistem Tanam paksa
Pemerintah Belanda untuk menutup kekosongan kas keuangan negara, satu di antaranya adlah dengan menerapkan aturan tanam Paksa (Cultuurstelsel). Tanam paksa berasal dari bahasa Belanda yaitu Cultuurstelsel (system penanaman atau aturan tanam paksa). Aturan tanam paksa di Indonesia adalah Johannes Van Den Bosch
a.       Isi Aturan Tanam Paksa
1)        Tuntutan kepada setiap rakyat Indonesia agar menyediakan tanah pertanian untuk cultuurstelsel tidak melebihi 20% atau seperlima bagian dari tanahnya untuk ditanami jenis tanaman perdagangan.
2)        Pembebasan tanah yang disediakan untuk cultuurstelsel dari pajak, karena hasil tanamannya dianggap sebagai pembayaran pajak.
3)        Rakyat yang tidak memiliki tanah pertanian dapat menggantinya dengan bekerja di perkebunan milik pemerintah Belanda atau dipabrik milik pemerintah Belanda selama 66 hari atau seperlima tahun.
4)        Waktu untuk mengerjakan tanaman pada tanah pertanian untuk Culturstelsel tidak boleh melebihi waktu tanam padi atau kurang lebih 3 (tiga) bulan
5)        Kelebihan hasil produksi pertanian dari ketentuan akan dikembalikan kepada rakyat
6)        Kerusakan atau kerugian sebagai akibat gagal panen yang bukan karena kesalahan petani seperti bencana alam dan terserang hama, akan di tanggung pemerintah Belanda
7)        Penyerahan teknik pelaksanaan aturan tanam paksa kepada kepala desa
b.      Pelaksanaan Aturan Tanam Paksa
Tanam paksa sudah dimulai pada tahun 1830 dan mencapai puncak perkembangannya hingga tahun 1850 Pada tahun 1860, menanam lada dihapuskan. Pada tahun 1865 dihapuskan untuk menanam nila dan the. Tahun 1870, hampir semua jenis tanaman yang ditanam untuk tanam paksa dihapuskan, kecuali tanaman kopi. Pada tahun 1917, tanaman kopi yang diwajibkan didaerah Prianganjuga dihapuskan.
c.       Dampak Aturan Tanam Paksa
d.      Reaksi terhadap Pelaksanaan Aturan Tanam Paksa
Antara tahun 1850-1860, terjadi perdebatan. Kelompok yang menyetujui terdiri dari pegawai-pegawai pemerintah dan pemegang saham perusahaan Netherlandsche handel maatsschappij (NHM). Pihak yang menentang terdiri atas kelompok dari kalangan agama dan rohaniawan
Pada tahun 1870, perekonomian Hindia Belanda (Indonesia) mulai memasuki zaman liberal hingga tahun 1900.

5.      Perlawanan di berbagai daerah di Indonesia dalam menentang dominasi asing
1.              Perlawanan demak terhadap portugis
Jatuhnya malak terhadap portugis dianggap merupakan suatu ancaman bagi eksistensi demak baik secara politik maupun ekonomi. Oleh karena itu pada tahun 1512 demak di bawah pimpinan pati unus atau pangeran sabrang lor berusaha untuk mengusir portugis dari malak, usaha itu belum membawa hasil. Namun upaya demak untuk membendung pengaruh portugis tidak berhenti di situ.
2.              Perlawanan rakyat Maluku terhadap portugis
Bangsa Portugis kali pertama mendarat di Maluku pada tahun 1511. Kedatangan Portugis berikutnya pada tahun 1513. Akan tetapi, Tertnate merasa dirugikan oleh Portugis karena keserakahannya dalam memperoleh keuntungan melalui usaha monopoli perdagangan rempah-rempah.
Pada tahun 1533, Sultan Ternate menyerukan kepada seluruh rakyat Maluku untuk mengusir Portugis di Maluku. Pada tahun 1570, rakyat Ternate yang dipimpin oleh Sultan Hairun  dapat kembali melakukan perlawanan terhadap bangsa Portugis, namun dapat diperdaya oleh Portugis hingga akhirnya tewas terbunuh di dalam Benteng Duurstede. Selanjutnya dipimpin oleh Sultan Baabullah pada tahun 1574. Portugis diusir yang kemudian bermukim di Pulau Timor.

3.              Perlawanan rakyat banten
Perlawanan rakyat Banten dibangkitkan oleh Abdul Fatah (Sultan Ageng Tirtayasa) dan putranya Pangeran Purbaya. Tahun 1659, perlawanan rakyat Banten mengalami kegagalan. 1683, VOC menerapkan politik domba (devide et impera) antara Sultan Ageng Tirtayasa dengan putranya yang bernama Sulatan Haji. Sultan Haji yang dibantu oleh VOC dapat mengalahkan Sultan Ageng Tirtayasa menghasilkan kompensasi. 1750, terjadi perlawanan rakyat banten terhadap Sultan Haji.
4.              Perlawanan rakyat makasar
Perlawanan terhadap kolonialisme Belanda dilakukan oleh Kerajaan Gowa dan Tallo, yang kemudian bergabung menjadi Kerajaan Makassar. Kerajaan Makassar, mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintah Sultan Hasanuddin tahun 1654-1669. Abad ke-17 Makassar menjadi pesaing berat bagi Kompeni VOC pelayaran dan perdagangan di wilayah Indonesia Timur. Setelah mendapatkan berdagang, VOC mulai menunjukkan perilaku dan niat utamanya, yaitu mulai mengajukan tuntutan kepada Sultan Hasanuddin. Pertempuran antara rakyat Makassar dengan VOC terjadi. Pertempuran pertama terjadi pada tahun 1633. Pada tahun 1654 diawali dengan perilaku VOC yang berusaha menghalang-halangi pedagang yang akan masuk maupun keluar Pelabuhan Makassar mengalami kegagalan. Pertempuran ketiga terjadi tahun 1666-1667, pasukan kompeni dibantu olehpasukan Raja Bone (Aru Palaka) dan pasukan Kapten Yonker dari Ambon. Angakatan laut VOC, yang dipimpin oleh Spleeman.
Pasukan Aru Palaka mendarat din Bonthain dan berhasil mendorog suku Bugis agar melakukan pemberontakan terhadap Sultan Hasanudin. Penyerbuan ke Makassar dipertahankan oleh Sultan Hasanudin. Sultan Hasanudin terdesak dan dipaksa untuk menandatangani perjanjian perdamaian di Desa Bongaya pada tahun 1667. Factor penyebab kegagalan rakyat Makassar adalah keberhasilan politik adu domba Belanda terhadap Sultan Hasanudin dengan Aru Palaka. Membantu Trunojoyo dan rakyat Banten setiap melakukan perlawanan terhadap VOC.
5.              Perang Paderi
Terjadi di Sumatera Barat atau di tanah Minangkabau. Perselisihan antara kaum Padri dengan kaum Adat yang kemudian mengundang campur tangan pihak Belanda.
Perang Padri pertama (tahun 1821-1825) dan perang Padri kedua (tahun 1830-1837)
1)      Perang Padri Pertama
Di kota Lawas, berkembang ke daerah lainnya seperti Alahan Panjang. Kaum Padri dipimpi oleh Datok Bandaro bertempur melawan kaum Adat yang dipimpin oleh Datuk Jati. Setelah Datuk Bandaro meninggal dunia, pucuk pimpinan dipegang oleh Malim Basa (Tuanku Imam Bonjol) dan dibantu oleh Tuanku Pasaman, Tuanku Nan Renceh, Tuanku Nan Cerdik, dan Tuanku Nan Gapuk. Tahun 1821, kaum Padri menyerbu pos Belanda di semawang dan mengacaukan kedudukan Belanda di daerah Lintau. Belanda membangun benteng nama Firt van der Capllen. Tahun 1822 didaerah Baso terjadi pertempuran antara Pasukan Padri yang dipimpin oleh Tuanku Nan Renceh. 1823 terjadipertempuran lagi di Bonio dan Agam. Belanda dapat merebut benteng pertahanan kaum Padri. 1825, kedudukan Belanda mulai sulit karena harus berhadapan dengan kaum Padri dan juga harus menghadapi pasukan Diponegoro.
November 1825, Belanda dan Kaum Padri menandatangani perjanjian damai yang berisi tentang pengakuan Belanda atas beberapa daerah sebagai wilayah kaum Padri dan untuk sementara peperangan gelombang pertama berakhir.
2)      Perang Padri Gelombang ke Dua
1829, di daerah pariaman. 1830, kaum Adat mulai banyak membantu kaum Padri dan kedua kaum tersebut menyadari bahwa perlunya kerja sama. Perang antara rakyat Minangkabau melawan penjajah Belanda.
1831, penyerangan terhadap belanda di daerah Muarapalam. 1832, dipimpin oleh Tuanku Nan Cerdik dan Tuanku Imam Bonjol melakukan penyerangan pos Belanda di Mangopo. 1833, terjadi pertempuran besar di daerah Agam. 1834 hingga tahun 1835, pemerintah Belanda mulai mengepung benteng Bonjol. Tahun 1837, pasukan Belanda melakukan penyerangan terhadap benteng Bonjol. Pada tanggal 25 Oktkober 1837, benteng pertahanan Kota Bonjol jatuh ke tangan Belanda. Imam Bonjol diasingkan ke Cianjur, kemudian dipindahkan ke Minahasa hingga wafat dann dimakamkan di Pineleng.
6.              Perang diponogoro
Di lingkungan istana terdapat golongan yang memihak Belanda, banyak juga yang menentang Kolonial Belanda, seperti Pangeran Diponegoro (putra Sultan Hamengku Buwono III). Kecurigaan yang berlebihan ini pada akhirnya menimbulkan permusuhan dan peperangan yang disebut perang Diponegoro.
1)      Penyebab Umum Perang Diponegoro
a.              Semakin menderitanya rakyat akibat kerja rodi dan berbagai macam pajak
b.              Semakin sempitnya wilayah Kerajaan Mataram akibat dikuasai Belanda.
c.              Selalu ikut campurnya Belanda dalam urusan pemerintahan Kerajaan Mataram.
d.             Masuknya budaya barat ke dalam keraton yang bertentangan dengan ajaran gama.
e.              Kecewanya kaum bangsawan akan aturan Van der Capellen yang melarang usaha perkebunan swasta di wilayah Kerajaan Mataram.
f.               Munculnya pejabat Kerajaan Mataram yang membantu pihak Belanda demi keuntungan pribadi.


2)      Penyebab Khusus Perang Diponegoro
Dipengaruhi oleh persoalan pribadi. Terjadi pada tahun 1825, tindakan sewenang-wenang Belanda yang telah memasang tonggak untuk membangun jalan raya yang melintasi makam leluhur Pangeran Diponegoro tanpa izin. Perang antara Pangeran Diponegoro dengan Belanda dibantu oleh Kasunanan Surakarta, Mangkunegaran, dan Kesultanan Yogyakarta.
Menggungakann strategi atau siasat perang gerilya, pusat pertahanan yang selalu berpindah-pindah seperti di Gua Selarong, Dekso, lereng Gunung Merapi, dan Bagelan(Purworejo). Terbukti bahwa pada tahun 1825 sampai 1826, pasukan diponegoro memperoleh kemenangan hingga dapat merebut daerah Pacitan, Purwodadi, dan Klaten.
Penggungaan sistem Benteng Stelsel oleh Belanda mempersulit pergerakan pasukan Diponegoro dan hubungan komunikasi antar pasukan. Pada tahun 1828, Kiai Mojo bersedia untuk diajak berunding oleh pihak Belanda namun gagal dan justru ia ditangkap dan diasingkan ke Minahasa sampai wafat pada tahun 1849. Jendral De Kock mengajak berunding Sentot Alibasa Prawirodirjo, Tetapi selalu mengalami kegagalan. Pada tahun 1829, Sentot Alibasa Prawirodirjo menyerah, ia dituduh memihak kaum Padri sehingga akhirnya ia diasingkan ke Cianjur dan kemudian  dipindahkan ke Bengkulu hingga wafat pada tahun 1855.
Pangeran Mangkubumi menyerah pada tahun 1829 dan putranya sendiri yang bernama Dipokusumo beserta patihnya menyerah pula pada tahun 1830. Jendral de kock ditanggapi positif oleh Pangeran Diponegoro dan disepakati bersama bahwa perundingan akan dilaksanakan pada tanggal 28 Maret 1830 di kota Magelang. Pangeran Diponegoro dibawa ke Semarang dan Batavia kemudian diasingkan lagi ke Manado. Ia kembali dipindahkan ke Makassar hingga wafat pada tanggal 8 januari 1855

Penggolongan social
Penggolongan social merupakan perbedaan anggota masyarakat, golongan secara horizontal atas dasar perbedaan ras, jenis kelamin, agama, profesi dan sebagainya.
A.              Golongan eropa
Golongan eropa terdiri dari orang belanda, inggris, amerika, belgia, swiss dan prancis. Golongan eropa pendatang dari golongan minoritas.
B.               Golongan asia dan timur asing
Golongan asia dan timur asing terdiri dari bangsa cina, india, dan arab. Mereka memiliki kedudukan social yang lebih tinggi dan istimewa dari kaum pribumi.
C.               Golongan pribumi
Golongan pribumi adalah kelompok mayoritas dan merupakan pemilik negeri ini. Mereka merupakan penduduk asli Indonesia.
·         Stratifikasi social / pelapisan social

A.              Golongan terjajah dan terjajah
Golongan penjajah merupakan golongan bangsa asing yang menguasai Indonesia dan memiliki peranan penting dalam menentukan arah kekuasaan dan jalannya pemerintahan. Golongan terjajah merupakan golongan yang menjadi tempat penindasaan dan kekerasan yang dilakukan oleh penjajah.
B.               Golongan majikan dan buruh
C.               Golongan majikan terdiri dari para pengusaha swasta asing, pemilikiperusahaan. Golongan buruh adalah orang yang bekerja di perusahaan-perusahaan.

Pengaruh westernisasi
Westernisasi (pembaratan) merupakan proses pemasukan budaya barat bagi rakyatnya. Masuknya budaya barat tersebut tentu saja berbeda dengan nilai-nilai dari kebudayaan asli bangsa Indonesia. Pengaruh westernisasi bagi bangsa Indonesia tampak pada :
A.              Pengunaan bahasa belanda dalam pergaulan sehari-hari di kalangan rakyat Indonesia
B.               Gaya berpakaian rakyat Indonesia meniru cara berpakaian model barat
C.               System jabatan dan kepangkatan

Tiada ulasan:

Catat Ulasan