BAB I
PENDAHULUAN
Secara bahasa kata imperialisme yang
berasal dari kata”imperare” yang artinya suatu negara untuk menguasai negara
lain demi kepentingan ekonomi, politik dan budaya agar mencapai kemakmuran dan
kesejahteraan bagi negaranya. Dari situ kemudian berkembang istilah imperator
yaitu sebutan untuk orang yang berkuasa atas suatu wilayah. Sedangkan wilayah
kekuasaanya kemudian disebut dengan
imperium.
Pengertian imperialisme secara umum
adalah tindakan suatu negara atau bangsa yang ingin menaklukan bangsa lain
dengan tujuan untuk menguasai daerah tersebut agar dapat menunjuk aspek
kehidupan dari negara penakluk tersebut. Imperialisme biasanya dilakukan oleh
negara atau bangsa yang memiliki kekuatan militer yang kuat serta memiliki
persenjataan yang kuat pula sehingga mudah melakukan penaklukan. Biasanya
negara-negara tersebut yang sudah mengalami kemajuan dalam berbagai bidang
kehidupan, misalnua spanyol, inggris, belanda, prancis, dan lain sebagainya.
Kolonialisme secara bahasa berasal dari
kata colunus yang dapat diartikan sebagai suatu tindakan untuk menguasai daerah
tertentu. Kolonialisme menjadi negara yang ditaklukan menjadi negara koloni
yaitu negara yang harus tunduk dibawah kekuasaan negara kolonial. Dalam
kolonialisasi negara koloni hanya menhadi suatu negara yang harus mau mengikuti
apa yang diperintahkan oleh negara kolonial dengan menggunakan cara kekerasan.
Faktor mendorong di bentuknya VOC adalah
setelah Cornelis de Houtman sampai di banten tahun 1596. Selanjutnya pada tahun 1598 compagnie Van Verre di
belanda memberangkatkan 8 kapal di bawah pimpinan Van Nock dan Warwijk yang
membutuhkan waktu 7 bulan sampai di banten keberhasilan pelayaran tersebut
mendorong keinginan berbagai perusahaan di belanda untuk memberangkatkan
kapalnya ke Indonesia ada 14 perusahaan yang telah memberangkatkan 62 kapal.
Dalam perkenbangan selanjutnya,
keberadaan VOC di Indonesia tidak hanya tumbuh sebagai kongsi dagang, namun
juga menjadi kekuatan politik yang banyak mempengaruhi perkembangan kekuasaan
di Indonesia. Kepemimpinan VOC dipegang oleh dewan beranggotakan 17 0rang
berkedudukan di Amsterdam. Oleh pemerintah belanda, VOC diberi oktroi (hak-hak
istimewa) sebagai berikut.
BAB II
PERUBAHAN BIDANG
KEHIDUPAN MASYARAKAT
INDONESIA AKIBAT
PENGARUH BARAT
1.
Pengertian
Imperialisme dan kolonialisme
Secara bahasa kata
imperialisme yang berasal dari kata”imperare” yang artinya suatu negara untuk
menguasai negara lain demi kepentingan ekonomi, politik dan budaya agar
mencapai kemakmuran dan kesejahteraan bagi negaranya. Dari situ kemudian
berkembang istilah imperator yaitu sebutan untuk orang yang berkuasa atas suatu
wilayah. Sedangkan wilayah kekuasaanya kemudian disebut dengan imperium.
Pengertian imperialisme secara umum adalah
tindakan suatu negara atau bangsa yang ingin menaklukan bangsa lain dengan
tujuan untuk menguasai daerah tersebut agar dapat menunjuk aspek kehidupan dari
negara penakluk tersebut. Imperialisme biasanya dilakukan oleh negara atau
bangsa yang memiliki kekuatan militer yang kuat serta memiliki persenjataan
yang kuat pula sehingga mudah melakukan penaklukan. Biasanya negara-negara
tersebut yang sudah mengalami kemajuan dalam berbagai bidang kehidupan,
misalnua spanyol, inggris, belanda, prancis, dan lain sebagainya.
Kolonialisme secara bahasa berasal dari kata
colunus yang dapat diartikan sebagai suatu tindakan untuk menguasai daerah
tertentu. Kolonialisme menjadi negara yang ditaklukan menjadi negara koloni
yaitu negara yang harus tunduk dibawah kekuasaan negara kolonial. Dalam kolonialisasi
negara koloni hanya menhadi suatu negara yang harus mau mengikuti apa yang
diperintahkan oleh negara kolonial dengan menggunakan cara kekerasan.
2.
Kedatangan
Bangsa Eropa
·
Perang salib
terjadi karena kota Konstantinopel dikuasai Turki.
·
Dampak perang
salib :
o munculnya ilmu pengetahuan dan tata cara kehidupan
orang Asia di kalangan Eropa
o terputusnya hubungan dagang Eropa dengan dunia
timur,sehingga Eropa kekurangan
rempah-rempah
o muncul pusat-pusat perdagangan di Eropa seperti di
Geneva dan Venesia
o Karena Eropa kekurangan rempah-rempah maka mereka
berusaha mencari sumber rempah-rempah.
o Bangsa Eropa yang pertama kali mencari daerah
penghasil rempah-rempah : Portugis.
o Bartolomeus Diaz : Afrika Selatan (Tanjung
Topan,kemudian diganti menjadi Tanjung Harapan)
o Vasco da Gamma : Calcuta,India. Membawa
rempah-rempah dari India
o Alfonso d'Burquorque : Malaka (pusat perdagangan).
Bertemu pedagang-pedagang Cina,Arab,India dan Indonesia
o Portugis tahun 1511 menguasai Malaka, karena Malaka
adalah pusat perdagangan hasil bumi.
Setelah menguasai Malaka,
Portugis mengirim kapal ke Maluku. Tujuan semula berdagang tapi kemudian
mengadakan kegiatan politik dan menyiarkan agama.
Bangsa Barat ke dua : Spanyol
Christophorus Columbus
Ia berlayar mengarungi Samudera Atlantik dan
menemukan benua baru yang disebut Amerika.
Karena mengira sudah sampai India,penduduk asli benua Amerika disebut
Indian.
Fernando de Magelhaens dan Juan de Sebastian del
Cario
Mencari sumber rempah-rempah dengan berlayar ke arah
Barat. Setelah 2 tahun menyusuri Amerika
Selatan mereka diterima dengan baik di Philipina pada tahun 1521,lalu mereka
mendarat di Maluku. Dalam pelayaran ini
sebuah kapal Spanyol berhasil kembali ke Spanyol. Orang Spanyol yakin bahwa mereka berhasil
mengelilingi bumi dan memperkuat keyakinan bahwa bumi bulat.
Usaha Portugis dalam mengambil keuntungan dari
kedatangannya ke Indonesia :
Portugis menguasai Malaka
Portugis mengambil keuntungan dari perselisihan dan
persaingan daerah untuk memperkuat
kedudukannya
Contoh : 1. Hitu bersengketa dengan Seram. Pertugis
membantu Hitu.
2. Ternate bersaing dengan Tidore. Portugis memihak Ternate. Sebagai
imbalan
Portugis mendapat ijin monopoli rempah-
rempah
Portugis melaksanakan monopoli perdagangan
rempah-rempah.
Cara : perbentengan monopoli rempah
Portugis gagal menguasai daerah rempah-rempah di
Aceh,Jawa,dan di Maluku. Di Maluku rasa tidak
senang terhadap Portugis semakin meningkat karena Portugis memaksakan
agama. Ternate dan Tidore menganggap
bahwa menerima kekuasaan asing merugikan. Portugis merasa lebih aman jika
rakyat seagama dengan mereka. Maka Portugis mengalihkan kegiatannya ke Nusa
Tenggara dan Timor.
3.
Masa pendudukan
bangsa barat dan pengaruhnya bagi kehidupan bangsa Indonesia
A.
Masa pendudukan
VOC
Faktor mendorong di bentuknya VOC adalah
setelah Cornelis de Houtman sampai di banten tahun 1596. Selanjutnya pada tahun 1598 compagnie Van Verre di
belanda memberangkatkan 8 kapal di bawah pimpinan Van Nock dan Warwijk yang
membutuhkan waktu 7 bulan sampai di banten keberhasilan pelayaran tersebut
mendorong keinginan berbagai perusahaan di belanda untuk memberangkatkan
kapalnya ke Indonesia ada 14 perusahaan yang telah memberangkatkan 62 kapal.
Dalam perkenbangan selanjutnya,
keberadaan VOC di Indonesia tidak hanya tumbuh sebagai kongsi dagang, namun
juga menjadi kekuatan politik yang banyak mempengaruhi perkembangan kekuasaan
di Indonesia. Kepemimpinan VOC dipegang oleh dewan beranggotakan 17 0rang
berkedudukan di Amsterdam. Oleh pemerintah belanda, VOC diberi oktroi (hak-hak
istimewa) sebagai berikut.
1.
Dianggap sebagai wakil pemerintah belanda di asia
2.
Monopoli perdangangan
3.
Mencetak dan mengerdarkan uang
4.
Mengadakan perjanjian
5.
Menaklukan perang dengan Negara lain
6.
Menjalankan kekuasaan kehakiman
7.
Pemungutan pajak
8.
Memiliki angkatan perang sendiri
9.
Mengadakan pemerintahan sendiri
VOC mengeluarkan kebijakan antara lain :
1.
Pelayaran Hongi,
yaitu misi pelayaran belanda untuk mengawasi dan menangkap para pedagang
pribumi yang berusaha menjual rampah-rempah kepada pedagang asing lain selain
belanda.
2.
Ekstirpasi,
yaitu usaha penebangan tanaman rempah-rempah yang diangap over produksi
sehingga harganya tetap stabil.
3.
Contingenten,
yaitu kewajiban bagi rakyat untuk membayar pajak yang berupa hasil bumi.
4.
Verplichte
leverantien, yaitu perjanjian kepada raja-raja setempat terutama yang kalah
perang wajib menyerahkan hasil bumi yang di butuhkan VOC dengan harga yang
ditetapkan VOC.
B.
Pemerintahan
Hindia belanda
Situasi di eropa membawa perubahan
pemerintahan hindia belanda. Tentara prancis pada tahun 1795 menyerbu belanda,
sehingga pangeran willem V melarikan diri ke inggris. Kerajaan belanda (holand)
selanjutnya di pimpin oleh luis napoleon, adik napoleon Bonaparte, kaisar
prancis.
Pada masa pemerintahan Hindia belanda
Indonesia di pimpin oleh H.W. Deandels yang berkuasa pada tahun 1808 sampai
1811. Adapun yang di lakukan deandels semasa menjabat menjadi pimpinan pada
pemerintahan hindia belanda adalah sebagai berikut :
·
Bidang pertanian
A.
Menambah jumlah
prajurit menjadi 18.000 yang sebagaian besar dari suku-suku bangsa di Indonesia
(pribumi) .
B.
Membangun
benteng di beberapa kota dam pusat pertahanannya di kali jati, bandung.
Bidang keuangan
A.
Mengeluarkan
mata uang kertas
B.
Menjual tanah
produktif milik rakyat pada swasta sehingga muncul tanah swasta (partikelir)
yang banyak di miliki orang cina, arab, belanda
Bidang Pemerintahan
A.
Membentuk
sekertariat Negara untuk membereskan administrasi Negara
B.
Pulau jawa di
bagi menjadi 8 wilayah Sisi negatif pemerintah
deandels adalah membiarkan terus praktik perbudakan serta hubungan dengan
raja-raja yang buruk , sehingga menimbulkan perlawanan.
C.
Kekuasaan
inggris di Indonesia
Pemerintah Inggris mulai menguasai
Indonesia sejak tahun 1811 pemerintah Inggris mengangkat Thomas Stamford
Raffles (TSR) sebagai Gubernur Jenderal di Indonesia. Ketika TSR berkuasa sejak
17 September 1811, ia telah menempuh beberapa langkah yang dipertimbangkan,
baik di bidang ekonomi, social, dan budaya. Penyerahan kembali wilayah
Indonesia yang dikuasai Inggris dilaksanakan pada tahun 1816 dalam suatu
penandatanganan perjanjian. Pemerintah Inggris diwakili oleh John Fendall,
sedangkan pihak dari Belanda diwakili oleh Van Der Cappelen. Sejak tahun 1816,
berakhirlah kekuasaan Inggris di Indonesia.
D.
Sistem Tanam
paksa
Pemerintah Belanda untuk menutup
kekosongan kas keuangan negara, satu di antaranya adlah dengan menerapkan aturan
tanam Paksa (Cultuurstelsel). Tanam paksa berasal dari bahasa Belanda yaitu
Cultuurstelsel (system penanaman atau aturan tanam paksa). Aturan tanam paksa
di Indonesia adalah Johannes Van Den Bosch
a. Isi Aturan Tanam Paksa
1)
Tuntutan kepada
setiap rakyat Indonesia agar menyediakan tanah pertanian untuk cultuurstelsel
tidak melebihi 20% atau seperlima bagian dari tanahnya untuk ditanami jenis
tanaman perdagangan.
2)
Pembebasan tanah
yang disediakan untuk cultuurstelsel dari pajak, karena hasil tanamannya
dianggap sebagai pembayaran pajak.
3)
Rakyat yang
tidak memiliki tanah pertanian dapat menggantinya dengan bekerja di perkebunan
milik pemerintah Belanda atau dipabrik milik pemerintah Belanda selama 66 hari
atau seperlima tahun.
4)
Waktu untuk
mengerjakan tanaman pada tanah pertanian untuk Culturstelsel tidak boleh
melebihi waktu tanam padi atau kurang lebih 3 (tiga) bulan
5)
Kelebihan hasil
produksi pertanian dari ketentuan akan dikembalikan kepada rakyat
6)
Kerusakan atau
kerugian sebagai akibat gagal panen yang bukan karena kesalahan petani seperti
bencana alam dan terserang hama, akan di tanggung pemerintah Belanda
7)
Penyerahan
teknik pelaksanaan aturan tanam paksa kepada kepala desa
b.
Pelaksanaan
Aturan Tanam Paksa
Tanam paksa sudah dimulai pada tahun
1830 dan mencapai puncak perkembangannya hingga tahun 1850 Pada tahun 1860, menanam lada dihapuskan. Pada tahun
1865 dihapuskan untuk menanam nila dan the. Tahun 1870, hampir semua jenis
tanaman yang ditanam untuk tanam paksa dihapuskan, kecuali tanaman kopi. Pada
tahun 1917, tanaman kopi yang diwajibkan didaerah Prianganjuga dihapuskan.
c.
Dampak Aturan
Tanam Paksa
d.
Reaksi terhadap
Pelaksanaan Aturan Tanam Paksa
Antara tahun 1850-1860, terjadi
perdebatan. Kelompok yang menyetujui terdiri dari pegawai-pegawai pemerintah
dan pemegang saham perusahaan Netherlandsche handel maatsschappij (NHM). Pihak
yang menentang terdiri atas kelompok dari kalangan agama dan rohaniawan
Pada tahun 1870, perekonomian Hindia
Belanda (Indonesia) mulai memasuki zaman liberal hingga tahun 1900.
5.
Perlawanan di
berbagai daerah di Indonesia dalam menentang dominasi asing
1.
Perlawanan demak
terhadap portugis
Jatuhnya malak terhadap portugis
dianggap merupakan suatu ancaman bagi eksistensi demak baik secara politik
maupun ekonomi. Oleh karena itu pada tahun 1512 demak di bawah pimpinan pati
unus atau pangeran sabrang lor berusaha untuk mengusir portugis dari malak,
usaha itu belum membawa hasil. Namun upaya demak untuk membendung pengaruh
portugis tidak berhenti di situ.
2.
Perlawanan
rakyat Maluku terhadap portugis
Bangsa Portugis kali pertama mendarat di
Maluku pada tahun 1511. Kedatangan Portugis berikutnya pada tahun 1513. Akan
tetapi, Tertnate merasa dirugikan oleh Portugis karena keserakahannya dalam
memperoleh keuntungan melalui usaha monopoli perdagangan rempah-rempah.
Pada tahun 1533, Sultan Ternate
menyerukan kepada seluruh rakyat Maluku untuk mengusir Portugis di Maluku. Pada
tahun 1570, rakyat Ternate yang dipimpin oleh Sultan Hairun dapat kembali melakukan perlawanan terhadap
bangsa Portugis, namun dapat diperdaya oleh Portugis hingga akhirnya tewas
terbunuh di dalam Benteng Duurstede. Selanjutnya dipimpin oleh Sultan Baabullah
pada tahun 1574. Portugis diusir yang kemudian bermukim di Pulau Timor.
3.
Perlawanan
rakyat banten
Perlawanan rakyat Banten dibangkitkan
oleh Abdul Fatah (Sultan Ageng Tirtayasa) dan putranya Pangeran Purbaya. Tahun
1659, perlawanan rakyat Banten mengalami kegagalan. 1683, VOC menerapkan
politik domba (devide et impera) antara Sultan Ageng Tirtayasa dengan putranya
yang bernama Sulatan Haji. Sultan Haji yang dibantu oleh VOC dapat mengalahkan
Sultan Ageng Tirtayasa menghasilkan kompensasi. 1750, terjadi perlawanan rakyat
banten terhadap Sultan Haji.
4.
Perlawanan
rakyat makasar
Perlawanan terhadap kolonialisme Belanda
dilakukan oleh Kerajaan Gowa dan Tallo, yang kemudian bergabung menjadi
Kerajaan Makassar. Kerajaan Makassar, mencapai puncak kejayaannya pada masa
pemerintah Sultan Hasanuddin tahun 1654-1669. Abad ke-17 Makassar menjadi
pesaing berat bagi Kompeni VOC pelayaran dan perdagangan di wilayah Indonesia
Timur. Setelah mendapatkan berdagang, VOC mulai menunjukkan perilaku dan niat
utamanya, yaitu mulai mengajukan tuntutan kepada Sultan Hasanuddin. Pertempuran
antara rakyat Makassar dengan VOC terjadi. Pertempuran pertama terjadi pada
tahun 1633. Pada tahun 1654 diawali dengan perilaku VOC yang berusaha
menghalang-halangi pedagang yang akan masuk maupun keluar Pelabuhan Makassar
mengalami kegagalan. Pertempuran ketiga terjadi tahun 1666-1667, pasukan
kompeni dibantu olehpasukan Raja Bone (Aru Palaka) dan pasukan Kapten Yonker
dari Ambon. Angakatan laut VOC, yang dipimpin oleh Spleeman.
Pasukan Aru Palaka mendarat din Bonthain
dan berhasil mendorog suku Bugis agar melakukan pemberontakan terhadap Sultan
Hasanudin. Penyerbuan ke Makassar dipertahankan oleh Sultan Hasanudin. Sultan
Hasanudin terdesak dan dipaksa untuk menandatangani perjanjian perdamaian di
Desa Bongaya pada tahun 1667. Factor penyebab kegagalan rakyat Makassar adalah
keberhasilan politik adu domba Belanda terhadap Sultan Hasanudin dengan Aru
Palaka. Membantu Trunojoyo dan rakyat Banten setiap melakukan perlawanan
terhadap VOC.
5.
Perang Paderi
Terjadi di Sumatera Barat atau di tanah
Minangkabau. Perselisihan antara kaum Padri dengan kaum Adat yang kemudian
mengundang campur tangan pihak Belanda.
Perang Padri pertama (tahun 1821-1825)
dan perang Padri kedua (tahun 1830-1837)
1) Perang Padri Pertama
Di kota Lawas, berkembang ke daerah
lainnya seperti Alahan Panjang. Kaum Padri dipimpi oleh Datok Bandaro bertempur
melawan kaum Adat yang dipimpin oleh Datuk Jati. Setelah Datuk Bandaro
meninggal dunia, pucuk pimpinan dipegang oleh Malim Basa (Tuanku Imam Bonjol)
dan dibantu oleh Tuanku Pasaman, Tuanku Nan Renceh, Tuanku Nan Cerdik, dan
Tuanku Nan Gapuk. Tahun 1821, kaum Padri menyerbu pos Belanda di semawang dan
mengacaukan kedudukan Belanda di daerah Lintau. Belanda membangun benteng nama
Firt van der Capllen. Tahun 1822 didaerah Baso terjadi pertempuran antara
Pasukan Padri yang dipimpin oleh Tuanku Nan Renceh. 1823 terjadipertempuran
lagi di Bonio dan Agam. Belanda dapat merebut benteng pertahanan kaum Padri.
1825, kedudukan Belanda mulai sulit karena harus berhadapan dengan kaum Padri
dan juga harus menghadapi pasukan Diponegoro.
November 1825, Belanda dan Kaum Padri
menandatangani perjanjian damai yang berisi tentang pengakuan Belanda atas
beberapa daerah sebagai wilayah kaum Padri dan untuk sementara peperangan
gelombang pertama berakhir.
2) Perang Padri Gelombang ke Dua
1829, di daerah pariaman. 1830, kaum
Adat mulai banyak membantu kaum Padri dan kedua kaum tersebut menyadari bahwa
perlunya kerja sama. Perang antara rakyat Minangkabau melawan penjajah Belanda.
1831, penyerangan terhadap belanda di
daerah Muarapalam. 1832, dipimpin oleh Tuanku Nan Cerdik dan Tuanku Imam Bonjol
melakukan penyerangan pos Belanda di Mangopo. 1833, terjadi pertempuran besar
di daerah Agam. 1834 hingga tahun 1835, pemerintah Belanda mulai mengepung
benteng Bonjol. Tahun 1837, pasukan Belanda melakukan penyerangan terhadap
benteng Bonjol. Pada tanggal 25 Oktkober 1837, benteng pertahanan Kota Bonjol
jatuh ke tangan Belanda. Imam Bonjol diasingkan ke Cianjur, kemudian
dipindahkan ke Minahasa hingga wafat dann dimakamkan di Pineleng.
6.
Perang
diponogoro
Di lingkungan istana terdapat golongan
yang memihak Belanda, banyak juga yang menentang Kolonial Belanda, seperti
Pangeran Diponegoro (putra Sultan Hamengku Buwono III). Kecurigaan yang
berlebihan ini pada akhirnya menimbulkan permusuhan dan peperangan yang disebut
perang Diponegoro.
1) Penyebab Umum Perang Diponegoro
a.
Semakin
menderitanya rakyat akibat kerja rodi dan berbagai macam pajak
b.
Semakin
sempitnya wilayah Kerajaan Mataram akibat dikuasai Belanda.
c.
Selalu ikut
campurnya Belanda dalam urusan pemerintahan Kerajaan Mataram.
d.
Masuknya budaya
barat ke dalam keraton yang bertentangan dengan ajaran gama.
e.
Kecewanya kaum
bangsawan akan aturan Van der Capellen yang melarang usaha perkebunan swasta di
wilayah Kerajaan Mataram.
f.
Munculnya
pejabat Kerajaan Mataram yang membantu pihak Belanda demi keuntungan pribadi.
2) Penyebab Khusus Perang Diponegoro
Dipengaruhi oleh persoalan pribadi.
Terjadi pada tahun 1825, tindakan sewenang-wenang Belanda yang telah memasang
tonggak untuk membangun jalan raya yang melintasi makam leluhur Pangeran Diponegoro
tanpa izin. Perang antara Pangeran Diponegoro dengan Belanda dibantu oleh
Kasunanan Surakarta, Mangkunegaran, dan Kesultanan Yogyakarta.
Menggungakann strategi atau siasat
perang gerilya, pusat pertahanan yang selalu berpindah-pindah seperti di Gua
Selarong, Dekso, lereng Gunung Merapi, dan Bagelan(Purworejo). Terbukti bahwa
pada tahun 1825 sampai 1826, pasukan diponegoro memperoleh kemenangan hingga
dapat merebut daerah Pacitan, Purwodadi, dan Klaten.
Penggungaan sistem Benteng Stelsel oleh
Belanda mempersulit pergerakan pasukan Diponegoro dan hubungan komunikasi antar
pasukan. Pada tahun 1828, Kiai Mojo bersedia untuk diajak berunding oleh pihak
Belanda namun gagal dan justru ia ditangkap dan diasingkan ke Minahasa sampai
wafat pada tahun 1849. Jendral De Kock mengajak berunding Sentot Alibasa
Prawirodirjo, Tetapi selalu mengalami kegagalan. Pada tahun 1829, Sentot
Alibasa Prawirodirjo menyerah, ia dituduh memihak kaum Padri sehingga akhirnya
ia diasingkan ke Cianjur dan kemudian
dipindahkan ke Bengkulu hingga wafat pada tahun 1855.
Pangeran Mangkubumi menyerah pada tahun
1829 dan putranya sendiri yang bernama Dipokusumo beserta patihnya menyerah
pula pada tahun 1830. Jendral de kock ditanggapi positif oleh Pangeran
Diponegoro dan disepakati bersama bahwa perundingan akan dilaksanakan pada
tanggal 28 Maret 1830 di kota Magelang. Pangeran Diponegoro dibawa ke Semarang
dan Batavia kemudian diasingkan lagi ke Manado. Ia kembali dipindahkan ke
Makassar hingga wafat pada tanggal 8 januari 1855
Penggolongan social
Penggolongan social merupakan perbedaan anggota
masyarakat, golongan secara horizontal atas dasar perbedaan ras, jenis kelamin,
agama, profesi dan sebagainya.
A.
Golongan eropa
Golongan eropa terdiri dari orang
belanda, inggris, amerika, belgia, swiss dan prancis. Golongan eropa pendatang
dari golongan minoritas.
B.
Golongan asia
dan timur asing
Golongan asia dan timur asing terdiri
dari bangsa cina, india, dan arab. Mereka memiliki kedudukan social yang lebih
tinggi dan istimewa dari kaum pribumi.
C.
Golongan pribumi
Golongan pribumi adalah kelompok
mayoritas dan merupakan pemilik negeri ini. Mereka merupakan penduduk asli
Indonesia.
·
Stratifikasi social / pelapisan social
A.
Golongan
terjajah dan terjajah
Golongan penjajah merupakan golongan bangsa
asing yang menguasai Indonesia dan memiliki peranan penting dalam menentukan
arah kekuasaan dan jalannya pemerintahan. Golongan
terjajah merupakan golongan yang menjadi tempat penindasaan dan kekerasan yang
dilakukan oleh penjajah.
B.
Golongan majikan
dan buruh
C.
Golongan majikan
terdiri dari para pengusaha swasta asing, pemilikiperusahaan. Golongan buruh
adalah orang yang bekerja di perusahaan-perusahaan.
Pengaruh westernisasi
Westernisasi (pembaratan) merupakan proses pemasukan
budaya barat bagi rakyatnya. Masuknya budaya barat tersebut tentu saja berbeda
dengan nilai-nilai dari kebudayaan asli bangsa Indonesia. Pengaruh westernisasi
bagi bangsa Indonesia tampak pada :
A.
Pengunaan bahasa
belanda dalam pergaulan sehari-hari di kalangan rakyat Indonesia
B.
Gaya berpakaian
rakyat Indonesia meniru cara berpakaian model barat
C.
System jabatan
dan kepangkatan
Tiada ulasan:
Catat Ulasan